Minggu, 26 Mei 2013

Tes Sumatif Semester Genap 2013

Mulai Senin, 27 Mei 2013, siswa-siswi SMP Dwijendra mengikuti Tes Sumatif Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Tes ini akan berlangsung selama empat hari dengan jadwal sebagai berikut :
Senin, 27 Mei 2013
  1. Bahasa Indonesia
  2. Pendidikan Agama
  3. I P s
  4. Bahasa Bali

Selasa, 28 Mei 2013

  1. Bahasa Inggris
  2. PPKn
  3. T I K

Rabu, 29 Mei 2013

  1. Matematika
  2. Seni Budaya
  3. Budi Pekerti

Kamis, 30 Mei 2013

  1. I P A
  2. Penjaskes
  3. P T D

Hari Jumat, dijadwalkan pengerahan massa dalam menyambut Hari Anti Tembakau Dunia. Sedangkan Sabtu, Pengumuman Kelulusan Kelas IX SMP, siswa kelas VII dan VIII libur.



Selasa, 30 April 2013

HARDIKNAS 2013

Menyambut hari pendidikan nasional tahun 2013, nuansa pendidikan kita masih digerogoti dengan permasalahan carut marutnya pelaksanaan UN tahun 2013. Sedangkan disekolah SMP Dwijendra penyambutan Hardiknas 2013 dengan antusias dibarengi dengan persiapan lomba Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Sehingga petugas perangkat upacara sibuk juga dengan persiapan lomba. Mudah-mudahan mereka bisa membagi waktu dengan sebaik-baiknya.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2013!



Rabu, 10 April 2013

Dikawal 418 Dosen PTN : Pengawasan UN SMA/SMK Berlapis

Berita Bali Post :

Pengawasan ujian nasional (UN) untuk jenjang pendidikan SMA/SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C yang digelar serentak di seluruh Indonesia mulai Senin (15/4) mendatang, dipastikan ekstraketat. Sistem pengawasan menerapkan pola berlapis. Di samping diawasi oleh dua orang guru pengawas di setiap ruang ujian, pelaksanaan ujian juga dikawal ketat oleh tim khusus yang dinamai Tim Kerja Pengawas (TKP) UN SMA/SMK dan UNPK Paket C. Untuk wilayah Bali, pengawasan akan melibatkan 418 orang dosen dari lima perguruan tinggi negeri (PTN) di Bali.

Koordinator TKP UN SMA/SMK dan UNPK Paket C Provinsi Bali Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD.(KHOM) didampingi Sekretaris I Wayan Antara, S.E., M.M. mengatakan hal itu kepada Bali Post, Selasa (9/4) kemarin. Dalam melaksanakan tugasnya, kata Bakta, TKP juga diberikan keleluasaan masuk ke dalam ruang ujian guna meminimalisasi terjadinya pelanggaran UN. Namun, hak untuk masuk ke ruang ujian itu baru akan dilakukan jika pelaksanaan ujian di sebuah sekolah terindikasi terjadi kecurangan maupun pelanggaran.

Bakta menambahkan, pihaknya telah siap mengawal pelaksanaan UN SMA/SMK dan UNPK Paket C mendatang. Saat ini pihaknya bersama empat PTN lainnya sudah merampungkan penyusunan formasi yang akan ditugaskan sebagai tim pengawas UN SMA/SMK dan UNPK Paket C. Lima PTN yang terlibat dalam pengawasan itu meliputi Universitas Udayana yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan UN di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Universitas Pendidikan Ganesha (Buleleng, Karangasem dan Jembrana), Institut Seni Indonesia Denpasar (Gianyar), Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar (Bangli dan Klungkung) dan Politeknik Negeri Bali yang bertanggung jawab mengawasi UN di Kabupaten Tabanan.

''Tahun ini peserta UN SMA/SMK dan UNPK Paket C di Bali tercatat 50.864 orang meliputi 26.343 orang peserta UN SMA/MA, 22.111 orang peserta UN SMK dan 2.410 orang peserta UNPK Paket C,'' katanya.

Menurut Bakta, setiap sekolah diawasi satu orang anggota TKP UN. Rinciannya, 179 orang disiagakan di satuan pendidikan SMA/MA, 142 orang di SMK dan 41 orang lagi Pendidikan Kesetaraan Paket C. Di luar itu, pihaknya juga menyiagakan 27 orang pengawas cadangan, 31 orang pengawas di Disdikpora kabupaten/kota dan empat orang di Disdikpora Provinsi Bali.


Sabtu, 06 April 2013

UN 2013 Dilengkapi Barcode Untuk Cegah Kebocoran Soal

Jakarta -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menerapkan sistem barcode pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013. Sistem ini merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi kebocoran soal UN 2013, menggantikan sistem kode pengaman di UN tahun lalu.

Dalam rapat persiapan Posko UN 2013 dengan Tim Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemdikbud, Rabu (3/4), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Khairil Anwar Notodiputro menjelaskan panitia persiapan akan menyatukan naskah soal dan LJUN. Kemudian, barcode akan ditempatkan di sisi kedua lembaran yang disatukan tersebut. Khairil menyatakan para siswa diharapkan dapat mengisi nama, dan nomor ujian sebelum kedua lembar itu dipisahkan oleh pengawas ruang ujian.

Khairil mencontohkan apabila terdapat siswa yang ingin mencontek, atau bahkan menyobek, dan menukar LJUN yang dimiliki dengan LJUN temannya, maka hal itu dapat terhindari. “LJUN, dan naskah adalah satu kesatuan, apalagi terdapat barcode, maka kemungkinan untuk bocor juga tidak mungkin,” jelas Khairil.

Selain itu, antisipasi pengamanan juga diberlakukan dengan penerapan 20 tipe soal UN, dengan tingkat kesukaran yang sama. Artinya, para peserta didik akan mendapatkan naskah soal UN yang berbeda satu dengan yang lain. Apabila jumlah peserta didik melebihi jumlah tipe soal, pihak sekolah harus membagi dua jumlah tersebut, untuk menempatkan mereka di kelas berbeda. Sehingga, para peserta didik akan mendapatkan masing-masing satu tipe soal UN.

UN merupakan sarana penilaian hasil belajar para siswa yang dilakukan oleh pemerintah. Perhelatan pendidikan tahunan yang dilakukan secara serentak ini diberlakukan bagi siswa jalur formal maupun non formal, yang berada di kelas 6 Sekolah Dasar, siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama, dan siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mencantumkan hasil UN para peserta didik akan digunakan sebagai evaluasi pengendalian mutu pendidikan secara nasional, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Technorati Tags: , , , , ,

Selasa, 26 Maret 2013

SELAMAT GALUNGAN DAN KUNINGAN

OM Swastyastu, 

Melarapan antuk manah ning, suci nirmala lan rahina sane suci niki kaluarga ageng SMP Dwijendra Denpasar sami ngaturang Rahajeng Galungan lan Kuningan sareng sinamian, dumogi Ida Sang Hyang Widhi Wasa ngicenin kerahayuan lan kerahajengan labda karya sida sidaning don ring sejeroning pemargi tur napi sane keaptiang ida, state ngicen pemargi sane becik. 

Om Santih, santih, santih Om

........bolehkan doa baik dari orang lain disebarkan.

LAPORAN TENGAH SEMESTER GENAP 2013

 Perjalanan semester genap SMP Dwijendra ternyata sudah mencapai setengah perjalanan. Sesuai dengan kalender pendidikan setiap tengah semester diadakan tes tengah semester (tes blok) sudah diadakan dari tanggal 4 Maret sampai dengan 8 Maret 2013, maka sebagai bentuk tanggung jawab sekolah kepada orang tua/wali siswa telah dibagikan Laporan Nilai Tengah Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013 pada Hari Sabtu, 23 Maret 2013.

Bertepatan dengan Galungan dan Kuningan, maka kelas VII dan VIII diberikan masa belajar dirumah dari tanggal 25 Maret sampai 6 April 2013. Sedangkan bagi siswa kelas IX, akan mengikuti Ujian Pemantapan Kota mulai Senin, 1 April sampai dengan 4 April 2013.




Rabu, 20 Maret 2013

UN 2013 : Kedapatan Curang, Siap-siap Tidak Lulus UN

JAKARTA, KOMPAS.com - Sesuai dengan peraturan POS Ujian Nasional (UN), siswa yang menjadi peserta UN harus mengikuti tata tertib yang berlaku. Pasalnya, apabila peserta UN melanggar tata tertib alias curang, maka hasil ujian yang bersangkutan dianggap tidak sah dan terancam tak lulus UN.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Khairil Anwar Notodiputro, mengatakan bahwa sanksi terhadap peserta yang melanggar peraturan UN tersebut akan ditentukan secara bertingkat hingga pembatalan hasil ujian.

"Sanksinya dari ringan hingga berat tergantung tingkat kesalahan yang dilakukan peserta," kata Khairil kepada Kompas.com, Senin (18/3/2013).

Bentuk pelanggaran ringan yang berakibat sanksi diberi peringatan oleh pengawas meliputi meminjam alat tulis dari peserta ujian lain dan tidak membawa kartu ujian. Sementara bentuk pelanggaran sedang yang berakibat dengan sanksi dikeluarkan dari ruang ujian meliputi membuat kegaduhan dan membawa telepon genggam ke ruang ujian.

Sedangkan pelanggaran berat yang berakibat sanksi pembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan, apabila peserta UN kedapatan bekerjasama dengan peserta ujian atau menyontek pekerjaan peserta lain. Hal ini termasuk jika ada peserta UN yang memakai atau menyebar bocoran kunci jawaban.

"Jadi ada tingkatannya. Kalau sudah diperingatkan tapi tetap saja melanggar maka bisa saja hasil ujiannya dianggap tidak sah," tandasnya.
 
Editor :
Caroline Damanik