Selasa, 30 April 2013

HARDIKNAS 2013

Menyambut hari pendidikan nasional tahun 2013, nuansa pendidikan kita masih digerogoti dengan permasalahan carut marutnya pelaksanaan UN tahun 2013. Sedangkan disekolah SMP Dwijendra penyambutan Hardiknas 2013 dengan antusias dibarengi dengan persiapan lomba Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R).
Sehingga petugas perangkat upacara sibuk juga dengan persiapan lomba. Mudah-mudahan mereka bisa membagi waktu dengan sebaik-baiknya.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2013!



Rabu, 10 April 2013

Dikawal 418 Dosen PTN : Pengawasan UN SMA/SMK Berlapis

Berita Bali Post :

Pengawasan ujian nasional (UN) untuk jenjang pendidikan SMA/SMK dan Pendidikan Kesetaraan Paket C yang digelar serentak di seluruh Indonesia mulai Senin (15/4) mendatang, dipastikan ekstraketat. Sistem pengawasan menerapkan pola berlapis. Di samping diawasi oleh dua orang guru pengawas di setiap ruang ujian, pelaksanaan ujian juga dikawal ketat oleh tim khusus yang dinamai Tim Kerja Pengawas (TKP) UN SMA/SMK dan UNPK Paket C. Untuk wilayah Bali, pengawasan akan melibatkan 418 orang dosen dari lima perguruan tinggi negeri (PTN) di Bali.

Koordinator TKP UN SMA/SMK dan UNPK Paket C Provinsi Bali Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD.(KHOM) didampingi Sekretaris I Wayan Antara, S.E., M.M. mengatakan hal itu kepada Bali Post, Selasa (9/4) kemarin. Dalam melaksanakan tugasnya, kata Bakta, TKP juga diberikan keleluasaan masuk ke dalam ruang ujian guna meminimalisasi terjadinya pelanggaran UN. Namun, hak untuk masuk ke ruang ujian itu baru akan dilakukan jika pelaksanaan ujian di sebuah sekolah terindikasi terjadi kecurangan maupun pelanggaran.

Bakta menambahkan, pihaknya telah siap mengawal pelaksanaan UN SMA/SMK dan UNPK Paket C mendatang. Saat ini pihaknya bersama empat PTN lainnya sudah merampungkan penyusunan formasi yang akan ditugaskan sebagai tim pengawas UN SMA/SMK dan UNPK Paket C. Lima PTN yang terlibat dalam pengawasan itu meliputi Universitas Udayana yang bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan UN di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Universitas Pendidikan Ganesha (Buleleng, Karangasem dan Jembrana), Institut Seni Indonesia Denpasar (Gianyar), Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar (Bangli dan Klungkung) dan Politeknik Negeri Bali yang bertanggung jawab mengawasi UN di Kabupaten Tabanan.

''Tahun ini peserta UN SMA/SMK dan UNPK Paket C di Bali tercatat 50.864 orang meliputi 26.343 orang peserta UN SMA/MA, 22.111 orang peserta UN SMK dan 2.410 orang peserta UNPK Paket C,'' katanya.

Menurut Bakta, setiap sekolah diawasi satu orang anggota TKP UN. Rinciannya, 179 orang disiagakan di satuan pendidikan SMA/MA, 142 orang di SMK dan 41 orang lagi Pendidikan Kesetaraan Paket C. Di luar itu, pihaknya juga menyiagakan 27 orang pengawas cadangan, 31 orang pengawas di Disdikpora kabupaten/kota dan empat orang di Disdikpora Provinsi Bali.


Sabtu, 06 April 2013

UN 2013 Dilengkapi Barcode Untuk Cegah Kebocoran Soal

Jakarta -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menerapkan sistem barcode pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013. Sistem ini merupakan langkah preventif untuk mengantisipasi kebocoran soal UN 2013, menggantikan sistem kode pengaman di UN tahun lalu.

Dalam rapat persiapan Posko UN 2013 dengan Tim Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Kemdikbud, Rabu (3/4), Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Khairil Anwar Notodiputro menjelaskan panitia persiapan akan menyatukan naskah soal dan LJUN. Kemudian, barcode akan ditempatkan di sisi kedua lembaran yang disatukan tersebut. Khairil menyatakan para siswa diharapkan dapat mengisi nama, dan nomor ujian sebelum kedua lembar itu dipisahkan oleh pengawas ruang ujian.

Khairil mencontohkan apabila terdapat siswa yang ingin mencontek, atau bahkan menyobek, dan menukar LJUN yang dimiliki dengan LJUN temannya, maka hal itu dapat terhindari. “LJUN, dan naskah adalah satu kesatuan, apalagi terdapat barcode, maka kemungkinan untuk bocor juga tidak mungkin,” jelas Khairil.

Selain itu, antisipasi pengamanan juga diberlakukan dengan penerapan 20 tipe soal UN, dengan tingkat kesukaran yang sama. Artinya, para peserta didik akan mendapatkan naskah soal UN yang berbeda satu dengan yang lain. Apabila jumlah peserta didik melebihi jumlah tipe soal, pihak sekolah harus membagi dua jumlah tersebut, untuk menempatkan mereka di kelas berbeda. Sehingga, para peserta didik akan mendapatkan masing-masing satu tipe soal UN.

UN merupakan sarana penilaian hasil belajar para siswa yang dilakukan oleh pemerintah. Perhelatan pendidikan tahunan yang dilakukan secara serentak ini diberlakukan bagi siswa jalur formal maupun non formal, yang berada di kelas 6 Sekolah Dasar, siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama, dan siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mencantumkan hasil UN para peserta didik akan digunakan sebagai evaluasi pengendalian mutu pendidikan secara nasional, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Technorati Tags: , , , , ,